Selamat atas pencapaian timnas Prancis yang telah menjadi JUARA PIALA DUNIA 2018 di Rusia.
Harus diakui jika prestasi Timnas Prancis di ajang Piala Dunia 2018 tak lepas dari dominasi pemain-pemain imigran. Masih adanya perbedaan antara imigran dan pribumi perlahan mulai memudar karenanya.
Negara Prancis memang sudah menjadi salah satu negara tersukses di dunia sepak bola Internasional. Tak tanggung-tanggung, dua gelar Piala Dunia pada 1998 dan 2018 menjadi bukti kesuksesan mereka. Sukses ini bisa terjadi setelah Prancis membuka pintu untuk imigran Muslim dari kawasan Afrika maupun Asia setelah Perang Dunia kedua dahulu kala.
Les Blues tadinya sempat krisis di dunia olahraga pada 1960 hingga 1974 hingga tak bisa berbicara banyak di gelaran Internasional. Mereka gagal menembus Piala Dunia dan Piala Eropa. Kegagalan tersebut membuat Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) lantas membuat banyak akademi sepak bola pada tahun 1972. Institut National du Football tercatat menjadi akademi pertama di Prancis.
Dalam akademinya, negera Prancis membuka kesempatan mengajarkan anak-anak imigran dari bekas negara jajahan mereka, seperti Aljazair, Maroko, hingga Tunisia. Mereka juga mengenalnya dengan sebutan negara-negara Maghrib.
Kedatangan para imigran ini awalnya hanya untuk mencari kehidupan yang lebih layak lagi di Prancis. Para imigran ini juga sempat menyebabkan kecemburuan sosial di antara penduduk asli Prancis. Para imigran dinilai hanya menambah beban negara saja dalam bidang ekomomi, sosial, hingga pendidikan.
Generasi kedua dan ketiga para imigran ternyata malah bisa membantu Prancis menjadi raksasa sepak bola Eropa, bahkan dunia. Salah satunya adalah Zinedine Zidane, gelandang legendaris Prancis kelahiran Marseille, yang memiliki darah Aljazair menjadi salah satu yang ternama hingga sekarang.
Berkat seorang Zidane, Prancis bisa memenangkan gelar pertama Piala Dunia pada tahun 1998. Ia mencetak dua gol kemenangan Prancis saat mengalahkan Brazil dengan skor 3-0. Ia membuktikan bahwa kesuksesan Prancis di Piala Dunia 1998 dianggap sebagai keberhasilan mereka menyatukan imigran dan pribumi.
Prestasi terus berlanjut dalam skuad Prancis di Piala Dunia 2018 kali ini. Bersama pemain keturunan imigran, Les Blues bisa menjadi juara di Rusia usai mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2, Minggu (15/7/2018) malam WIB.
Ada 15 pemain skuad Prancis dalam Piala Dunia 2018 yang lahir dari seorang imigran, terlalu mendominasi bila dibandingkan dengan pemain berdarah asli Prancis lainnya. Semua pemain itu berposisi rata mulai dari kiper, bek, gelandang, hingga pemain depan.
Hugo Lloris mungkin lebih dikenal sebagai kiper Prancis di Piala Dunia 2018. Namun masih ada ada sosok Steve Mandanda yang sebetulnya terlahir di Kongo. Kylian Mbappe, yang terpilih sebagai pemain muda terbaik Piala Dunia 2018 juga masuk dalam kategori pemain imigran. Dilahirkan di Prancis, tapi ayahnya merupakan warga Kamerun dan ibunya bahkan lahir di Aljazair.
Paul Pogba lahir di Prancis, tepatnya di daerah Lagny sur Mame pada 15 Maret 1993. Namun, dia lahir dari rahim seorang ibu kelahiran Kongo yang menikah dengan seorang pria asal Guinea.
“Mereka semua orang-orang Prancis dan bangga menjadi orang Prancis. Tetapi, mereka tetap punya asal, teman, dan kerabat yang berasal dari negara Afrika. Jadi mereka pasti punya keterikatan dengan semua negara itu,” ujar pelatih Prancis, Didier Deschamps.
Banyaknya para imigran di Prancis yang melibatkan Zidane, Mbappe, hingga Pogba menunjukkan bahwa selalu terjadi perubahan ke arah yang lebih baik tentang bagaimana masyarakat Prancis menanggapi keberadaan orang-orang imigran di negara mereka.
Berikut nama-nama pemain Prancis keturunan Afrika:
- Steve Mandanda (Kiper): Lahir di Kinshasa‚ Kongo.
- Presnel Kimpembe (bek) : Lahir di Prancis dari ayah asal Kongo dan ibu asal Haiti.
- Samuel Umtiti (bek): Lahir di Kamerun, pindah ke Prancis umur dua tahun.
- Adil Rami (bek): Lahir di Prancis berdarah Maroko.
- Djibril Sidibe (bek): Lahir di Prancis, orangtua dari Mali.
- Benjamin Mendy (bek): Lahir di Prancis, orangtua dari Senegal.
- Paul Pogba (gelandang): Lahir di Prancis, orangtua asal Guinea.
- Thomas Lemar (gelandang): Lahir di Prancis, memiliki darah Nigeria/Guadaloupe.
- Corentin Tolisso (gelandang): Lahir di Prancis, memiliki darah Togo.
- N’golo Kante (gelandang): Lahir di Prancis, orangtua dari Mali.
- Blaise Matuidi (gelandang): Lahir di Prancis, ayah dari Angola dan ibu dari Kongo.
- Steven Nzonzi (gelandang): Lahir di Prancis, memiliki darah Kongo.
- Kylian Mbappe (striker): Lahir di Prancis, ayah dari Kamerun dan ibu dari Algeria.
- Ousmane Dembele (striker): Lahir di Prancis, ayah dari Nigeria, ibu dari Senegal.
- Nabil Fekir (striker): Lahir di Prancis, orangtua dari Algeria.